Peternakan unggas secara tradisional menjadi salah satu usaha yang paling menguntungkan di Bangladesh, India, Indonesia, Vietnam, China, Amerika Serikat dan beberapa negara lain, unggas menyediakan daging dan telur bergizi untuk konsumsi manusia dalam waktu sesingkat mungkin. Namun, industri ini sekarang terancam oleh harga pakan yang semakin mahal. Padahal biaya untuk pakan adalah komponen terbesar (60-65 %) dari total biaya produksi unggas .
Di beberapa negara tadi, Azolla telah lama dikenal sebagai pakan untuk Ayam. Peneliti di India menyimpulkan bahwa Azolla segar bisa menggantikan sekitar 20 % dari pakan komersial dalam pakan untuk ayam muda. Mereka memperkirakan bahwa mengganti pakan komersial akan membutuhkan sekitar 9 kg Azolla segar setiap hari untuk 100 ekor ayam. Jumlah kebutuhan Azolla tersebut dapat diproduksi di kolam dangkal 60 m2 di sekitar lingkungan kita.
Alcantara & Querubin menemukan bahwa kecernaan protein kasar, lemak kasar, dan serat kasar tidak terpengaruh oleh tingkat Azolla dalam ransum, dan bahwa ayam broiler dapat dengan mudah mencerna serat kasar di Azolla. Peneliti lain yakni Kamalasanana dan Prabu juga menemukan bahwa konstitusi gizi Azolla hampir identik dengan pakan unggas komersial, kecuali bahwa kandungan protein Azolla adalah tinggi dan kandungan kalsium sedikit rendah .
Percobaan memberi makan ayam, menunjukkan bahwa 20-25 % dari pakan komersial dapat digantikan oleh melengkapi dengan Azolla segar, dengan penambahan pakan Azolla juga memiliki berbagai manfaat :
Ayam dengan 75% dari pakan biasa yang teratur dan 12,5% dalam bentuk Azolla memiliki berat badan hampir sama dengan ayam dengan 100 % pakan biasa.
Selain itu , ayam yang menerima pakan normal dengan 5% tambahan dalam bentuk Azolla tumbuh lebih cepat daripada ayam dengan 100% pakan biasa dan mengalami peningkatan 10-12% pada total berat badan.
Jumlah telur yang dihasilkan oleh ayam dan kualitas telur (bagian kuning telur menjadi lebih menonjol dan kekuningan) lebih baik dari pada ayam yang tidak diberi Azolla.